“KENAPA JADI PENULIS?”
1.
Entah sejak kapan aku ingin menjadi penulis?
2.
Bahkan aku sendiri ragu, apakah ini cita-citaku?
3. Kenapa aku tak
bisa melepaskan ini?
Mungkin,
ini berawal dari rasa sakitku. Rasa sakit akan
kehidupan,
rasa sakit yang tak
mampu aku tahan. Hanya dengan menulis, setidaknya aku dapat
mengungkapkan yang tak dapat aku ungkapkan pada orang lain. Dengan menulis, aku
jadi dapat mengenang luka-luka, dan menghargai rasa sakit. Dengan menulis aku
dapat melakukan hal lain, berpikir lain, merasakan hal lain, menjadi orang lain,
dan berimajinasi.
Dan dengan
imajinasi aku dapat menjadi apa yang aku inginkan, menjadi ikan yang dapat
melintasi lautan, menjadi burung yang dapat terbang, menjadi mayat, menjadi
pesawat, menjadi pohon, menjadi apapun yang tak terlihat sekalipun. Aku ingin dunia tahu
bahwa aku sakit, aku ingin dunia tahu bahwa kau tak sakit sendirian. Aku ingin
dunia tahu betapa indah, dan memabukannya imajinasi yang di balut kiasan puitis
yang nyatanya hanya angan dan kebohongan.
Manis terdengar, namun
ribuan belati siap menusuk dibalik realita, itulah angan /khayal/ fatamorgana.
Menjadi
Penulis? Aku tak mempunyai cita-cita seperti itu, bahkan sampai saat ini aku
ragu apakah ini
cita-cita atau ambisi. Krena yang pasti begitu banyak yang ingin aku raih. Aku menyukainya,
aku menikmati ini, dan aku setengah hati bila harus melakukan hal yang tak
kusukai. Dan karena ini aku jadi tahu, bahwa ini bakatku.
Aku merasa percaya bahwa
aku mampu menjadi seseorang, karena ini keahlianku. Mungkin karena rasa itu
pula, aku tak bisa melepaskannya. Karena aku tahu kemampuanku dan percaya
padanya. Aku yakin pada diri sendiri, aku dapat menggenggam dunia. Walau realita
tak pernah mau mengalah padaku.
MENULIS…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar